Manusia
Abadi Negeri Pertiwi
Banyak dari kita yang belum tentu tahu siapa gerangan nama-nama yang sering
kita lihat dan baca di papan nama jalan ataupun gedung-gedung instansi
pemerintah. Kebanyakan dari kita hanya menghapalnya untuk mendukung rutinitas
kehidupan kita sehari-hari, bukan karena memang mengetahui siapa sebenarnya
pemilik nama-nama tersebut dan seberapa besar jasanya hingga pemerintah perlu
mengabadikannya. Beberapa di antara tokoh-tokoh tersebut antara lain:
dr. Cipto Mangunkusumo
Di bilangan Jl. Salemba Raya, Jakarta, berdirilah rumah
sakit yang diberi nama R.S. Cipto Mangunkusumo. Pemilik nama ini adalah seorang
yang dinobatkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional yang disahkan melalui
Surat Keputusan Presiden RI No. 09/ tahun 1964, tertanggal 2 Mei 1964. Cipto Mangunkusumo adalah seorang dokter
yang bekerja pada pemerintahan Belanda. Pria kelahiran 1886 ini sebenarnya
sudah teramat gerah dengan sepak terjang Belanda yang menyiksa bangsanya. Sebagai
wujud pelampiasan, ia sering menumpahkannya di surat kabar De Express.
Tulisan-tulisannya yang bernada kritik membuatnya mendapat peringatan keras
dari Belanda, jika tidak izin dokternya bisa dicabut. Ancaman itu justru
dilayaninya dengan memilih tetap menulis dan melepas jabatannya. Puncaknya, ia
ditangkap saat menulis artikel yang mengkritik keinginan Belanda untuk
merayakan seratus tahun kemerdekaan Belanda di Indonesia.
Ia pun berkali-kali mengalami pembuangan, dari Belanda, Bandung, Banda
Neira, Ujung Pandang, Sukabumi, hingga ke Jakarta yang merupakan kota tempatnya
mengembuskan napas terakhir. Sebagai dokter, ia telah berhasil membasmi wabah
pes di daerah Malang. Tak satu pun dokter Belanda yang mau terlibat karena sifat penyakit ini yang
sangat menular. Untuk keberhasilan tersebut, pemerintah Belanda mengganjarnya
dengan penghargaan Bintang Orde van Oranye Nassau yang kemudian ia
tolak. Karena jasanya yang tak terhitung , tak aneh jika pemerintah Indonesia
mengabadikannya menjadi nama sebuah rumah sakit besar di Jakarta.
Penulis : Rahmat