Selain Masjidil Haram dan Ka’bahnya
yang terletak di kota
Mekah, peradaban Islam juga sangat diwarnai oleh Masjid Nabawi yang berada di kota Madinah. Masjid
Nabawi memiliki nilai historis dan religiusitas yang tinggi karena di sana terdapat makam Nabi
Muhammad dan terdapat suatu tempat yang dinamakan dengan Raudah yang dalam hadis disebutkan sebagai salah satu taman surga,
bermakna tingginya nilai pahala apabila kita beribadah di sana. Diriwayatkan di dalam Shahihain dari hadis Abbad bin Tamim
bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya
Ibrahim telah menjadikan Mekah sebagai Tanah Haram dan berdoa untuknya, dan
sesungguhnya aku menjadikan Madinah sebagai Tanah Haram sebagaimana Ibrahim
menjadikan Mekah sebagai Tanah Haram.” Berikut ini akan dijelaskan sedikit
bagaimana keadaan Masjid Nabawi dewasa ini, namun bukan berkaitan dengan masalah
ritual atau sejarahnya, melainkan lebih berkaitan dengan tampilan fisik
bangunan sekarang, yang juga menjadi salah satu simbol kemajuan Islam.
Ketika memasuki kota suci Madinah pada malam hari dan
menyaksikan Masjid Nabawi dari kejauhan, Anda akan melihat keindahan masjid itu
dengan menara-menaranya yang menjulang tinggi. Menara yang berjumlah sepuluh
buah dengan tinggi 104 m itu dihiasi cahaya lampu yang menyorotkan sinar putih
terang benderang. Terangnya pemandangan Masjid Nabawi pada malam hari
mencerminkan nama Madinah Munawwarah yang berarti Kota yang Bercahaya.
Sesampainya di Masjid Nabawi,
kita akan segera merasakan berbagai keindahan, kenyamanan, dan kemegahannya.
Arsitektur bangunan masjid yang sangat indah dan menawan tentu menjadi pembuka
kekaguman Anda saat sampai di Masjid Nabawi. Bagi Anda yang berkendaraan,
jangan khawatir dan bingung mengenai tempat parkir karena masjid ini
menyediakan lahan parkir yang cukup luas, terdiri atas dua lantai dan mampu
menampung sekitar 4500 mobil. Anda pun bisa segera memasuki ruangan masjid
melalui salah satu dari 85 pintu utama yang masing-masing berukuran lebar 3
meter dan tinggi 6 meter. Bisa Anda bayangkan, betapa besar dan tingginya
pintu-pintu tersebut.
Salah satu hal yang menarik dari
bangunan Masjid Nabawi adalah kubah-kubahnya. Dari sekian banyak kubah yang
ada, terdapat 27 kubah yang bisa bergerak dan terbuka. Kubah bergerak ini memiliki
diameter 14,7 meter dengan berat satu kubahnya mencapai 80 ton. Wow, berat
sekali! Kubah ini bisa digerakkan secara mekanis maupun manual. Apabila
digerakkan secara mekanis dengan teknologi komputer, kubah bisa terbuka dalam
waktu 1 menit tanpa menimbulkan suara yang mengganggu. Sedangkan bila
digerakkan secara manual, diperlukan waktu kurang lebih 30 menit. Kubah
bergerak ini berfungsi untuk menyuplai udara segar dan alami ke dalam ruangan
masjid.
Begitu memasuki masjid, Anda akan
segera merasakan udara yang sejuk, berbeda dengan udara di luar masjid yang
panas. Udara sejuk ini berasal dari sistem pendingin ruangan yang sangat
canggih dan modern. Barangkali Anda tidak akan menyangka bahwa fasilitas
pendingin ruangan itu tidak berada di dalam atau di sekitar bangunan Masjid
Nabawi, melainkan di suatu lokasi yang berjarak 7 kilometer dari bangunan
masjid. Mengapa mesti jauh dari masjid? Jawabannya adalah untuk menghindari
terjadinya kebisingan yang ditimbulkan mesin-mesin pendingin juga generator-generator
listrik yang berkapasitas sangat besar. Hal ini tentu menjadikan jamaah yang
beribadah di dalam masjid menjadi lebih tenang, khidmat, dan khusu.
Bangunan fasilitas pendingin
ruangan dan generator listrik ini luasnya 350 x 200 m, berdiri di atas lahan
seluas 70.000 m2. Di sana
terdapat 8 buah generator listrik yang masing-masing berkekuatan 2,5 Mega Watt.
Tujuh generator berfungsi menyuplai listrik untuk ruangan masjid sedang yang
satu lagi untuk area parkir. Empat di antara tujuh generator itu berfungsi
terus sepanjang hari sedangkan tiga yang lain sebagai cadangan.
Untuk fasilitas pendingin
ruangan, di sana
terdapat enam instalasi mesin pendingin yang masing-masing mampu mendinginkan
3400 galon air dalam 1 menit. Lima
instalasi berfungsi terus sepanjang hari dan yang satu menjadi cadangan. Udara
dingin yang dihasilkan di sana
lalu dipompa dengan menggunakan tujuh buah motor menuju Masjid Nabawi melalui
pipa berdiameter 90 cm yang berada di terowongan bawah tanah. Terowongan yang
panjangnya 7 kilometer ini berukuran tinggi 4,1 meter dan lebar 6,2 meter.
Barulah udara dingin sejuk itu didistribusikan ke seluruh ruangan masjid
melalui 150 unit pengolah udara yang berada di basemen masjid. Menurut Dr.
Muhammad Ilyas Abdul Gani, fasilitas pendingin ruangan yang ada di Masjid
Nabawi ini merupakan fasilitas pendingin yang terluas, termodern, dan terunik
di dunia.
Kekaguman Anda tidak hanya sampai
di situ. Sekarang mari kita lihat bagaimana sistem tata suara yang ada di
Masjid Nabawi. Masjid Nabawi dilengkapi dengan amplifier berjumlah 206 buah
yang masing-masing berkekuatan 600 watt. Semua amplifier itu dihubungkan dengan
speaker yang dipasang di berbagai sudut, baik di dalam ataupun di luar ruangan
masjid. Seluruh speaker itu berjumlah 3500 buah. Bayangkan, 3500 speaker!
Selain itu, demi menjaga keamanan dan ketertiban, petugas keamanan pun memasang
543 kamera pengawas di berbagai sudut masjid. Dengan kamera yang sangat banyak
itu, seluruh aktivitas di dalam masjid bisa diawasi secara langsung oleh
petugas keamanan dari ruang monitor.
Untuk melayani para jamaah yang
sedang melaksanakan ibadah, Masjid Nabawi menyediakan air zamzam secara
cuma-cuma. Para jamaah bisa minum sepuasnya.
Masjid Nabawi dilengkapi dengan dua buah tangki besar yang berada di bawah tanah
untuk menyimpan persediaan air zamzam. Air zamzam itu lalu didistribusikan
dengan menggunakan tempat air semacam galon besar yang berjumlah 224 buah dan
ditempatkan di berbagai titik di dalam ruangan masjid. Para
jamaah bisa memilih untuk meminum air zamzam yang telah didinginkan atau yang
biasa.
Satu hal yang perlu diingat,
masjid yang berdiri di atas area seluas 300.500 m2 dengan kapasitas
650 ribu jamaah ini bukanlah tempat untuk berekreasi atau berwisata. Ia adalah
tempat untuk beribadah. Berbagai fasilitas yang sebagian telah disebutkan di
atas ditujukan untuk memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi siapa saja yang
hendak melakukan ibadah di sana.
Jangan heran, Anda tidak diperbolehkan untuk berfoto di dalam masjid. Setiap
orang yang akan masuk masjid selalu diperiksa barang bawaannya guna memastikan
tidak membawa barang-barang terlarang dan kamera.
Selamat beribadah dengan nyaman
dan khusu’!
(Agung)